DPRD Jember – Pasca hari raya Idul Fitri, membuat arus lalu lintas di Kabupaten Jember meningkat.
Pasalnya, banyak sekali warga asli Jember yang pulang kampung usai menjalani aktivitas bekerja di tanah rantau. Sehingga dampak yang dirasakan yakni kemacetan dan pemunpukan kendaraan di berbagai ruas jalan di Jember, sehingga hal ini harus diantisipasi agar tidak terulang kembali.
Anggota Komisi C DPRD Kab. Jember Mufid mengatakan, beberapa ruas jalan utama di Jember ini kondisi jalannya sedikit sempit, tak ayal jika saat volume kendaraan meningkat maka akan terjadi kemacetan.
Salah satu yang menjadi perhatian Mufid yakni di persimpangan Mangli hingga terminal Tawang Alun, yang menjadi langganan macet. “Sejumlah titik rawan macet harus segera dibuat rekayasa lalu lintas dengan jalur alternatif. Terutama di kawasan di jalur utama mulai dari Tawang Alun, Rambi, Mangli,” ujarnya seperti konfirmasi 20 April 2023.
Ia meminta, agar pemerintah tidak hanya mendirikan posko dan hanya menyaksikan, namun harus turun untuk mengurai kepadatan. Apalagi, di kawasan kota juga terjadi penyempitan jalan karena ada banyak pedagang kaki lima yang mengais rezeki. “Untuk itu, pemerintah harus memikirkan agar menjaga tidak sampai terjadi penyempitan jalan, namun pedagang juga punya tempat untuk berjualan,” terangnya.
Meski sudah sangat mepet, Mufid meminta agar sejumlah kerusakan jalan dari program multiyears harus segera dituntaskan di waktu yang singkat. “Sebab, kerusakan masih menjadi tanggungan dari rekanan,” jelasnya.
Lebih lanjut Mufid menyebut, ada sejumlah proyek yang belum tuntas dikerjakan seperti tanggul penahan longsor yang ada di Gumitir, kemudian perbaikan jalan di Kecamatan Tanggul hingga proyek jembatan di Wirolegi. “Semua harus bersih dan selesai ketika masa mudik lebaran sehingga tidak menjadi hambatan ke depannya,” tutupnya.