Admin DPRD

Problem Sampah Sisa Kunjungan Wisatawan di Area Wisata Pantai Selatan Jember

JEMBER – Kabupaten Jember, Jawa Timur memiliki destinasi wisata Pantai Payangan dan Watu Ulo yang menjadi salah satu tempat yang cukup favorit dikunjungi oleh banyak wisatawan. Tapi, sayangnya pada aspek lain justru terlihat kondisi menyedihkan dalam area wisata yang terletak di Desa Sumberejo, Kecamatan Ambulu itu. Tampak sampah-sampah berserakan di sekitar pasir pantai. Bahkan, beberapa titik lain juga terdapat sampah yang menumpuk.

Tumpukan sampah sangat mencolok di Bukit Sruni. Sampah tersebut diyakini sebagai akibat dari ulah wisatawan yang tidak berlaku tertib. Lokasi bukit Sruni memang paling sering dituju oleh wisatawan selama musim libur Lebaran 1444 Hijriah. Sebab, posisinya yang menyuguhkan pemandangan tersendiri untuk melihat bentang alam pesisir dan samudera Hindia.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Jember, Sugiarto menduga kuat bahwa kondisi demikian sebagai akibat perilaku membuang sampah sembarangan.  Bahkan, diperparah dengan pengelolaan wisatawan yang tidak memadai. Pasalnya, pihak pengelola wisata tidak menyediakan tempat sampah.

Sugiarto mengaku, DLH sangat kerepotan menghadapi situasi tersebut. Penanganan sampah bukan hanya terkendala keterbatasan petugas maupun armada pengangkut, tapi juga dipersulit dengan belum profesionalnya pengelola wisata.  “Kami mengakui keterbatasan baru bisa beli satu unit truk dengan satu bak amrol. Kami upayakan tahun depan untuk beli lagi supaya dapat mengatasi titik-titik penimbunan sampah,” tuturnya, Rabu, 3 Mei 2023.

Sugiarto menyebut selama musim libur Lebaran sepekan lalu terjadi peningkatan sampah hingga 10 persen dari hari-hari biasa. “Sampah kita meningkat usai Lebaran, ya sekitar 10 persen. Biasanya rutin kira-kira hanya 1.300 ton per hari,” paparnya.

Pemkab Jember hanya memiliki tiga tempat pembuangan akhir sampah. Yakni, di Kecamatan Pakusari, Kecamatan Puger, dan Kecamatan Kencong. Itupun, menurut Sugiarto, area yang dapat dipakai pada tempat pembuangan sampah sudah semakin menyempit. Dari 1.300 ton sampah hanya terangkut sekitar 300 ton.

Sampah yang memenuhi kawasan wisata disesalkan berbagai pihak. Termasuk salah seorang pengunjung bernama Santi. “Sayang sekali, pantai yang bagus. Tetapi pengelolaan  sampahnya masih belum tertata. Kelihatan kumuh” kata perempuan yang berkunjung ke Wisata Payangan.

Ia menilai, ketersediaan tempat pembuangan sampah khusus di wisata pantai ini sangat minim. Bisa dikatakan nyaris tidak ada. “Saya lihat pengunjung masih buang sampah juga seenaknya. Kadang mereka buang sampahnya di pasir pantai juga,” tambah warga asal Kecamatan Panti itu.

Apabila pengelolaan sampah di daerah wisata tersebut tidak segera disikapi, maka lambat laun akan merusak lingkungan. “Selain karena kumuh dan kotor. Pengunjung juga akan risih dengan banyaknya sampah berserakan seperti ini,” keluhnya.

Sekretaris Komisi B DPRD Kabupaten Jember, David Handoko Seto mendesak DLH bersama Dinas Pariwisata cepat bergerak.  “Wisatanya tidak digratiskan, tetapi pengunjung tetap membeludak dan ditemukan tumpukan sampah. Kami minta kepada DLH dan Dinas Pariwisata untuk sesegera mungkin membersihkan sampah itu,” tuntutnya.

David juga meminta Pemerintah Kabupaten Jember mengalokasikan anggaran pada APBD tahun 2024 mendatang untuk pembangunan Tempat Pembuangan Sementara (TPS) di wisata pantai. “Untuk nanti orang-orang tersebut bisa diedukasi, supaya tidak buang sampah sembarangan. Sudah jadi kebutuhan bahwa adanya TPS ini untuk memudahkan petugas mengangkut sampah dari TPS ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) terdekat,” urai Legislator dari Fraksi Partai Nasdem ini.

 

Sejauh ini, DPRD sudah mengesahkan Peraturan Daerah (Perda) tentang Pengelolaan Sampah. Namun, sesal David, belum ditindaklanjuti dengan Peraturan Bupati (Perbup).  “Untuk Perbupnya masih kami tunggu, supaya aspek teknis bisa dieksekusi. Dan, kami meminta DLH dan Dinas Pariwisata untuk merangkul komunitas-komunitas peduli lingkungan,” tegasnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *